Jangan pernah menipu orang dengan penampilan anda yang simple dan
bersahaja. Karena boleh jadi anda yang seharusnya dihormati dan disegani
sesuai kedudukan anda, malah akan disepelekan oleh orang lain. (Mario
Teguh)
Mario
Teguh mengatakan bahwa sikap low profile tidak baik bahkan cenderung
menipu. Karena orang
yang seharusnya "besar" karena sikapnya yang sangat merendah dapat membuat orang lain salah faham dan mengambil sikap menyepelekan. "Yang seharusnya bukanlah low profile melainkan "good profile".
yang seharusnya "besar" karena sikapnya yang sangat merendah dapat membuat orang lain salah faham dan mengambil sikap menyepelekan. "Yang seharusnya bukanlah low profile melainkan "good profile".
Ada istilah yang sering digunakan dalam pergaulan yakni low profile. Sebutan
ini sering ditujukan pada seseorang yang sebenarnya potensial namun
tidak mau menonjolkan diri di hadapan publik. Karena pembawaannya, orang
yang low profile umumnya rendah hati. Hampir-hampir selalu
menghindari berdebat keras di depan umum. Atau ekstremnya tidak banyak
ngomong. Namun bukan berarti introvert. Di dunia organisasi kalau toh
orang itu punya gagasan selalu disampaikan lewat atasannya. Sifat itu
berkaitan dengan kultur, sifat bawaan orang bersangkutan, dan bisa
berkait dengan perekayasaan yakni semacam aturan tertulis dan konvensi.
Tidak jarang seseorang, misalnya yang
memiliki kedudukan wakil direktur (wa-dir) dihadapkan pada kesulitan
ketika akan menyampaikan gagasan dalam suatu rapat manajemen. Kesulitan
ini berkaitan dengan semacam “tatakrama” dalam hal tutur kata dan
hirarki jabatan. Ada semacam aturan tidak tertulis atau konvensi ketika
atasan hadir dalam rapat tersebut sebaiknya wakilnya jangan proaktif
banyak bicara. Kecuali dimintai atau diberi kesempatan berpendapat.
Termasuk juga ketika ada “obrolan yang melibatkan para direksi dan
wa-dir. Ada semacam konvensi, sang wa-dir sebaiknya low profile karena
“khawatir” atasannya merasa tersinggung dan wibawanya turun. Belum lagi
ada pertanyaan menggoda kalau wa-dir proaktif bicara dan bekerja ; lalu
mana yang sebenarnya real direktur? Apakah sang direktur atau wakilnya?
Sifat low profile seseorang sering dihadapkan pada keputusan dilematis. Hal ini kalau low profile itu
diposisikan sebagai hasil suatu rekayasa aturan. Ambil contoh saja, di
satu sisi sang direktur jarang bicara dan kalau pun bicara tetapi
mutunya rendah. Dan cenderung tidak bersemangat menerima gagasan dari
wakilnya. Sementara di sisi lain wakilnya jauh lebih cerdas. Namun
karena bersifat low profile yang artifisial maka gagasannya
berhenti hanya di dalam hati saja. Padahal untuk menghadapi beberapa hal
yang mendesak dan strategis, keputusan cemerlang perlu segera diambil.
Bisa ditebak apa akibatnya bagi pengembangan unit yang dipimpin direksi
bersangkutan.
Dalam dunia usaha yang beroperasi semakin
mengglobal maka dibutuhkan terobosan-terobosan cemerlang. Terobosan itu
lahir melalui proses manajemen perubahan. Di dalamnya ada kegiatan
diskusi intensif di antara para manajemen dan karyawan. Dalam model
manajemen kemitraan (partnership) siapapun didorong untuk mengemukakan
pendapat. Begitu pula kalau perusahaan sudah menjadi organisasi
pembelajaran. Perusahaan mengembangkan transparansi, akuntabilitas, dan
pelatihan-pengembangan diri di kalangan karyawan (manajemen dan
non-manajemen). Karena itu perilaku low profile yang direkayasa
manajemen puncak sudah ketinggalan zaman. Model itu akan menghambat
perkembangan inisiatif, kreatifitas, dan daya inovasi manajemen dari
para subordinasi. Biarkanlah mereka secara terbuka dan khusus langsung
ke atasan dan sesama mitra kerja untuk menyampaikan semua gagasannya.
Namun di sisi lain sifat bawaan low profile
yang mencerminkan kerendahan hati dan tidak menonjolkan diri sangatlah
dibutuhkan perusahaan. Itu penting sebagai modal integritas pribadi
karyawan dalam meningkatkan pengembangan diri sendiri. Termasuk
pengembangan hubungan kerja dan sosial yang saling mengerti dengan mitra
kerja dan dengan atasan. Selain itu sebagai pekerja keras dan cerdas,
salah satu ciri seorang karyawan yang baik adalah low profile. Malah konon sebagian khalayak berujar, biarkan saja seseorang itu bersifat low profile asalkan high bonafide.
Sumber :
http://abunaweed.blogspot.com/2010/01/mario-teguh-low-profile-dan-good.html
http://abunaweed.blogspot.com/2010/01/mario-teguh-low-profile-dan-good.html
http://ronawajah.wordpress.com/2009/05/24/low-profile-perlukah/