Gambar yang ada di arsip nasional Belanda berikut ini di ambil pada sekitar tahun 1880-1910 di Jawa. Berbeda dengan sekarang yang krisis moral dan seolah tidak lagi menghormati guru, hingga tidak lagi memiliki wibawa. Padahal para guru adalah pengajar ilmu, kepada mereka kita menuntut ilmu. Bukannya kita kembali ke jaman feodal, melainkan apa jadinya jika yang muda sudah tidak ada rasa hormat kepada yang tua, terutama guru pengajar, tempat menimba ilmu? Apakah budaya urakan dan kurang ajar yang patut kita lestarikan meski bertentangan dengan adab ketimuran, ataukah kita memakai identitas sendiri sebagai masyarakat nusantara yang menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai moral. Mari berbenah, dan jadikan gambar ini sebagai pelajaran. Apabila yang muda sudah tidak hormat lagi kepada yang tua dan yang tua sudah tidak menyayangi yang muda, bagaimana masa depan bangsa Indonesia.
Opini