Sinar matahari di titik zenith terang menembus sudut
yang gelap, detik demi detik berangsur sehasta
menuju peraduan ufuk barat. Hembusan angin kian tenang menyapu debu jalanan,
disusul kebisingan lalu lalang pengguna jalan silih bersebrang tepat di depan sudut
L tempat praktek bidan Sumarini. Di biliknya, tengah
berjuang seorang ibu hingga titik nadir maut menjemput, sekedar mengeluarkan
bayi yang bersemayam sembilan bulan di rahimnya. Ritme erangan silih berganti tangis menahan perih seirama dengan komando
bidan yang penyabar. Tak luput mantra ruhiyah turut dibisikan dengan ikhlas
sebagai bentuk kekuatan dan kepasrahan diri kepada sang Pencipta.
Bayi dalam rahim pun turut membantu berjuang mendesak
keluar sebagai penentu takdir meniti fatamorgana kehidupan yang bertepi. Tepat
lantunan kumandang adzan ashar silih berganti, bayipun keluar seraya membalas
tautan Muadzin dengan suara tangisnya. Sujud syukur, kalimat takbir, tahmid, dan
tahlil bergema seketika di sudut L itu. Adzan berlanjut iqamah dilantunkan dekat
organ pendengar sebagai penuntun kebajikan. Dalam buku catatan harian, malaikat
Roqib dan Atid menulis tebal dengan tinta emas sebuah nama Muhammad Hilal Akbar.
Ya. Muhammad
Hilal Akbar adalah sebuah nama yang disematkan pada anak yang lahir pada hari
Selasa 27 Februari 2017 bertepatan dengan 30 Jumadil Awal 1438 H. Pada sore hari
itu, geliat pemburu bulan muda (hilal) sebagai penentu peralihan bulan Jumadil
Awal menuju Jumadil Akhir gencar dilakukan di 93 titik Pusat Observasi Bulan seluruh
Indonesia. Jika hilal terlihat pada sore hari itu, maka peralihan bulan baru
dimulai, jika hilal tidak terlihat, maka terjadilah istikmal yaitu proses penggenapan bulan Jumadil Awal menjadi 30 hari.
Laporan dari beberapa pelaku rukyat di lokasi pengamatan hilal kepada panitia istbat menyatakan, bahwa hilal terlihat di
beberapa lokasi pengamatan baik oleh pelaku rukyat lokal maupun global.
Tidak ada indikasi, tendensi, ataupun
justifikasi atas fakta ilmiah bahwa klausul akronim hilal pada nama Muhammad
Hilal Akbar dinisbahkan pada latar dan dasar sesuatu. Meski secara prinsip hilal merupakan salah satu fenomena alam yang selalu muncul
dengan periode teratur dan tampak terlihat di langit sebagai tanda pergantian
bulan baru untuk keperluan ibadah dan muamalah sesaat setelah matahari
tenggelam. Secara
nalar ilmiah dapat dijelaskan bahwa akronim Muhammad adalah afiliasi wajib yang
disematkan kepada umatnya. Nabi Muhammad sebagai panutan, pijakan, dan suritauladan
hidup serta kehidupan harus terpatri dalam jiwa. Pada Muhammad Hilal Akbar akronim
Muhammad didefinisikan sebagai ‘orang yang terpuji’. Akronim hilal sebagai suku
kata kedua dipilih arti ‘anak muda yang bagus’
dari sebelas makna kata lain yang terdapat dalam bahasa sansekerta. Sedangkan akronim
ketiga yaitu Akbar diambil dari jama taksir tiada lain berati paling besar.
Ketiga akronim tersebut, jika diartikan secara utuh adalah anak muda yang bagus akhlak dan terpuji perangainya serta paling besar pengetahuannya. Laiknya hilal pada awal bulan hijriah sebagai pijakan waktu utama umat Islam beribadah, Muhammad Hilal Akbar dapat menjadi rujukan primer bagi semesta alam. Selamat tahun ke 2 anak ku! Semoga panjang umur dan sehat selalu!