Pemateri pertama: Husnul Fatarib, Ph.D

Wadah diskusi dan mewadah pemikiran di fakultas syariah. Kegiatan ini berimpak pada fak. Syariah. Mengangkat tema2 yg berkaitan dengan proses fak. Syariah.

IAIN Metro, hanya fakultas syariah yg memiliki. Menag maftuh basyuni, ma'had. Mahasiswa mengalami pendangkalan dengan nilai stadium lanjut tentang materi keagamaan.

Dulu masuk iain harus bisa baca kitab kuning, apalagi di fak syariahnya.

Sekarang, lulusan fak. Syariah byk yg tdk bisa baca alquran.

Tdk hanya di iain bahkan di uin ciputatpun. Menag maftuh basyuni, upayakan ptkin memiliki ma'had jamiah.

Ma'had yg dikelola akademiknya dengan baik. Bisa memberikan gelar akademik dan memberikan grlar akademik.

Ma'had kita sistemnya bongkar pasang karena kapasitasnya belum memadai.

Tinggal di mahad seperti di kerangkeng. 

Mengutip prof imam suprayogo. Mahasiswa fak syariah tdk ada tdk masalah. Yg penting mahad tetap jalan.

Santri hebat seperti kopasus bisa ditempatkan dimana mana.

Perguruan tinggi dunia memiliki asrama yg menampung ribuan santri/mahasiswa. 

Iklmi mahad akan dibangun di iain metro.


Pemateri kedua: Dr. Muhammad Khairis Fadilah, M.Pd

Bertukar pikiran, sharing tentang mahad alaly. 

Harus dikembangkan dan diapresiasi. Mahad bukan hal yg baru. Awal mahad sejak nabi sebelum hijrah. Gunakan paradigma rasul adalah pendidik. 

Teoti pendidikan Allah malaikat jibril rosul sahabat2 nabi. 

Hijrah di madinah membentuk komunitas. Nabi membentuh ashabul suffah, secara langsung menerima ilmu secara langsung.

Menuntut ilmu jangan tanggung2

Santri milenial tradisi pesantrn adalah warisan zaman dulu yg baik. 

Sijnu, penjara agar bisa fokus. 

Santri Sin shalihun ilal akhiroh yg dicari adalah akhirat. 

Nun naibun anil masyayih menjadi wakil dari para guru2. Siala lagi yg menjadi penerus guru2. Ulama warosatul an biya.

Ta talibul anil maasyiy. Santri dilarang berhubunga lawan jenis. Pegang hp dll. Karena ada tarikul mubah membatasi yg dibolehkan.

Yarju ilallah mndapat ridha allah

Tonjolkan kefakultasan