Wabah virus Corona (COVID-19) secara
resmi dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2020).
Wabah ini menjadi penyakit global yang telah menyebar ke setiap negara dan
merupakan bencana baru yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah
manusia (Chen & Bonanno, 2020). Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada
kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. Masyarakat dihadapkan oleh
perubahan tatanan kehidupan sosial yang signifikan dan dipaksa untuk
beradaptasi dengan realitas baru. Oleh karena itu, kemampuan resiliensi dan
inovasi sebagai benteng ketahanan diri untuk bertahan di tengah kondisi pandemi
global saat ini perlu untuk ditingkatkan. Salah satunya oleh Sarjana Hukum
Islam jebolan Fakultas Syariah IAIN
Metro agar memiliki kemampuan individu untuk beradaptasi secara positif dan
efektif sebagai strategi dalam menghadapi kesulitan.
Pada hari Jumat, (29/07/2022) Fakultas
Syariah IAIN Metro menyelenggarakan Yudisium di selasar gedung Fakultas Syariah IAIN Metro.
Zumaro, M.E.Sy -Wakil Dekan I bidang
akademik dan kemahasiswaan- melalui podium membacakan Surat Keputusan (SK) Dekan Fakultas
Syariah IAIN Metro tentang peserta Yudisium terbaik. Peserta terbaik di Prodi AS diraih oleh Yuli Fitria dengan IPK 3,73, Alfina
Damayanti dengan IPK 3,73, Zakiah Nurul Awaliyah dengan IPK 3,70 ketiganya sebagai
peserta terbaik 1, 2, dan 3. Peserta
terbaik di Prodi HESY diraih oleh Selgi Saputra Wijaya
dengan IPK 3,73, Dea Rosalia Indah dengan IPK 3,69, dan Siti Kholisoh dengan
IPK 3,68 ketiganya sebagai peserta terbaik 1, 2, dan 3. Peserta
terbaik di Prodi HTN
diraih oleh Vivi Nurhalimah dengan IPK 3,84, Umniyatus Selfiyana dengan IPK 3,83,
Friska Ayu Anggraini dengan IPK 3,81 ketiganya sebagai peserta terbaik 1, 2, dan 3. Sedangkan
peserta Yudisium terbaik tingkat Fakultas diraih oleh Vivi Nurhalimah dari prodi HTN dengan IPK 3,84. Peserta Yudisium termuda tingkat Fakultas
diarih oleh Eka Nur Hidayah dari Prodi HESY dengan usia 21 tahun 6 bulan 23 hari. Dan peserta Yudisium
tercepat tingkat Fakultas diarih oleh Dwi Yulianingsih dari Prodi HTN dengan
masa studi 3 tahun 9
bulan 20 hari.
Husnul Fatarib, Ph.D dalam sambutannya
menjelaskan bahwa Yudisium kali ini diikuti oleh tiga program studi yaitu prodi
Ahwal Syaksiyah (Hukum Keluarga Islam) sebanyak 38 peserta, prodi Hukum Ekonomi
Syariah (Muamalah) sebanyak 47 peserta dan prodi Hukum Tata Negara (Siyasah
Syariyyah) sebanyak 12 peserta. Total peserta yang mengikiti Yudisium dari tiga
prodi tersebut adalah 97 peserta. Husnul menyampaikan selamat kepada
peserta Yudisium atas capaian akhir dalam memperoleh gelar sarjana. Dekan Fakultas
Syariah ini juga menyampaikan berbagai capaian prestasi yang diperoleh mahasiswa
Fakultas Syariah melalui ajang perlombaan baik tingkat nasional, regional,
maupun internasional.
Turut hadir tamu undangan yang
notabene alumni Fakultas Syariah IAIN Metro yang telah suskses berkiprah di
dunia kerja. Baik sebagai advokat, pengacara, dan panitera. Dr. Machrus As’ad,
M.Ag mewakili Rektor dalam sambutannya menyampaikan tentang akibat dari pandemi
COVID-19. Menurut Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan ini, seluruh
dunia saat ini hampir mengalami kelumpuhan dalam semua aspek utamanya adalah asepk
ekonomi. Seluruh dunia saat ini sedang melakukan recovery dan semua negara merangkak
mulai dari nol (zero moment of truth)
untuk melakukan upaya pemulihan pasca pandemi COVID-19. Melalui gelaran
Yudisium, As’ad menyampaikan kepada para alumni bahwa alumni harus menjadi soko
guru perguruan tinggi. Pada kesempatan ini menghadirkan alumni adalah moment
yang paling tepat.
Sementara itu, Prof. Dr. Suhairi, MH dalam sambutannya
menyampaikan pesan khusus kepada peserta Yudisium agar senantiasa menjaga etitude
yaitu membangun pribadi yang baik dan menjadi sarjana yang berakhlak mulia. Ketua
Senat IAIN Metro ini juga menyampaikan bahwa orientasi kerja bagi alumni
Fakultas Syariah IAIN Metro tidak hanya menjadi PNS. Masih banyak peluang kerja
lain yang sesuai dengan kompetensi keilmuan para alumni sebagai Sarjana Hukum
salah satunya adalah advokat atau pengacara. Pesan akhir yang disampaikan Guru Besar Hukum Islam ini kepada peserta Yudisium adalah semangat belajar harus
senantiasa ditingkatkan. Bermimpilah setinggi langit kemudian realisasikan
dengan langkah konkret.
Sambutan terakhir dipungkasi oleh Abdurrahman Wahid alumni
Fakultas Syariah IAIN Metro yang sukses berkiprah dalam bidang social-kemasyaratakan.
Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa harus bangga menjadi alumni Fakultas
Syariah IAIN Metro. Peluang kerja dalam bidang sosial-kemasyarakatan cukup luas.
Saat ini masyarakat sangat menanti para alumni Fakultas Syariah IAIN Metro untuk
mendarmabaktikan ilmunya. Ketua GenPi Lampung ini mengajak kepada para alumni
untuk bergerak bersama mengeloa media sosial yang baik dan bermanfaat serta
melakukan gerakan-gerakan kolektif yang memiliki dampak positif terhadap
lingkungan sekitar.
Pada acara Yudisium kali ini juga dilakukan pergantian kepengurusan Ikatan Alumni Fakultas Syariah dari pengurus lama ke pengurus baru. Penyerahan secara simbolis dipandu oleh Nety Hermawati, SH., MA., MH -Wakil Dekan III bidang kerjasama dan kemahasiswaan- kepada Abdurrahman Wahid yang didaulat sebagai ketua Ikatan Alumni Fakultas Syariah IAIN Metro periode 2022-2027. Setelah seluruh rangkaian acara selesai, sahre motivasi oleh alumni kepada peserta Yudisium disampaikan dan dipungkasi dengan foto bersama.