Siang itu, tanggal 7 Mei 1915. Kapal penumpang terbesar pada masa itu sedang berlayar mengankut 1.959 orang. Tiba-tiba, sebuah kapal selam torpedo menghantamnya. Hanya dalam 18 menit, kapal pesiar mewah bernama Lusitania itu tenggelam.
Lusitania adalah kapal pesiar mewah Inggris yang beratnya 31.500 ton. Panjangnya 250 meter dengan lebar sekitar 27,5 meter. Lusitania punya 4 baling-baling yang menggerakkan mesin turbin. Kapal ini bisa mengankut 2.500 penumpang. Sebagai pengamanan, Lusitania dilengkapi 12 meriam berukuran 6 inchi.
Saat Lusitania tenggelam, Perang Dunia I sedang berlangsung. Sebenarnya, dalam perjalana terakhir tanggal 1 Mei 1915, orang-orang Jerman telah memperingatkan para calon penumpang Lusitania untuk mengurungkan niat. Bagi mereka, setiap kapal penumpang negara musuh yang berada di daerah perang, bisa menjadi korban penyerangan.
Benar saja. Tanggal 7 Mei 1915, ketika Lusitania berlayar menuju perairan Irlandia, tiba-tiba kapal selam torpedo Jerman menghantamnya. Lusitania tenggelam, menelan 1.198 korban jiwa. Sebanyak 124orang dari antaranya adalah orang Amerika. Maka, Amerika marah dan segera terlibat dalam Perang Dunia I, membawa kemenangan pasukan sekutu.
Tenggelamnya kapal Lusitania menimbulkan misteri bagi para ahli sejarah maupun masyarakat umum. Waktu tenggelam yang sangat cepat, hanya 18 menit, menimbulkan pertanyaan besar. Torpedo Jerman yang ditembakkan, bukanlah torpedo bertenaga besar. Mengapa torpedo itu bisa menenggelamkan kapal raksasa hanya dalam 18 menit? Para penyelam lalu memeriksa puing kapal. Mereka bercerita, bahwa sisi dan dasar kapal itu rusak karena ledakan torpedo.
Ada yang curiga, bahwa kapal Lusitania diam-diam mebawa amunisi yang meledak setelah ditabrak torpedo. Sebanyak 400 peti amunisi memang terdaftar dalam barang bawaan kapal. Namun, melihat akibat ledakannya, mungkinkah Lusitania membawa jauh lebih banyak amunisi? Tak ada bukti yang pasti. Tenggelamnya kapal Lusitania menjadi sebuah misteri yang masih tersembunyi.