Terlihat penuh shaf
Pertama kuayunkan kaki kananku
Menginjak empuk sajadah
Yang hampir saja terjuntai keluar batas suci
Ku tunggu sejanak iqamah isya’
Dengan kedua kaki
Lurus tegak menopang badan
Demi satu celah rahmad
Untukku bersujud pada-Mu
Hari demi hari membuka mataku
Tak sampai lelah ku tunggu
Langkah kakiku telah bebas masuk
Tak lagi terinjak sajadah
Terlalu bingung memilih banyak celah
Yang kurang sedap berjamaah
Di setengah bulan suci-Mu yang penuh berkah
Bahkan sampai kini di malam-malam
Dimana seribu bulan kebaikan
Celah sempit menjelma lebar
Shaf panjang menjadi pendek
Seruan amin pun terdengar lirih
Iqamah semakin terulur
Seperti senada merindu datangnya
Langkah kaki jamaah
Yang terlalu salah mengartikan
Urgensi hari kemenangan