Rabu 6 Juni 2012 akan terjadi fenomena langka dalam beberapa dekade
pengamatan astronomi. Fenomena tersebut adalah transit venus yaitu mampirnya planet
venus di permukaan matahari. Secara sederhana transit venus terjadi karena
venus beredar melintasi permukaan matahari. Karena diameter piringan planet
venus lebih kecil, maka saat transit planet venus akan tampak sebagai bintik
hitam yang berjalan searah di permukaan matahari.
Fenomena
astronomi ini dapat dikatakan hanya akan terjadi sekali seumur hidup. Lantaran,
peristiwa ini tidak akan terulang dalam seabad (100 tahun) mendatang. Dalam prediksi
astronom fenomena langka ini akan terjadi kembali pada tahun 2117. Sebelumnya,
NASA mencatat bahwa fenomena langka ini telah terjadi pada tahun 2004 silam.
Transit venus kali
ini akan terjadi sekitar pukul 05.14 hingga 11.50 WIB. Venus akan mengawali
transitnya dari sisi kiri bawah piringan matahari, lalu menuju ke arah Barat.
Fenomena ini hanya bisa diamati dengan teleskop yang sudah difilterisasi oleh (ND-5) sehingga aman bagi mata pengamat. Diprediksi
bahwa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat hanya berkesempatan melihat
sebagian proses transit. Sementara itu, wilayah seperti Nusa Tenggara Timur,
Maluku, dan Papua berkesempatan melihat proses transit dari awal hingga akhir.
Menurut
Ma’rufin Sudibyo (2011) Indonesia menjadi salah satu lokasi istimewa dalam
transit venus 2012 sebab terbagi dalam dua kawasan berbeda, masing–masing
kawasan full (kawasan yang bisa menyaksikan seluruh tahap transit Venus)
dan kawasan partial (kawasan yang hanya bisa menyaksikan sebagian tahap
transit Venus). Kawasan full dapat diamati di wilayah Sulawesi
Utara 2. Gorontalo 3. Sulawesi Tengah 4. Sulawesi Barat 5. Sulawesi Selatan 6.
Sulawesi Tenggara 7. Nusa Tenggara Timur8. Maluku9. Maluku Utara10. Papua
Barat11. Papua. Sedangkan Kawasan partial dapat diamati di wilayah 1.
Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Kepulauan Riau 6. Jambi 7.
Sumatera Selatan 8. Bangka Belitung 9. Bengkulu 10. Lampung 11. Banten 12. DKI
Jakarta 13. Jawa Barat 14. Jawa Tengah 15. DI Yogyakarta 16. Jawa Timur
Secara astronomi, transit
venus adalah peristiwa tepat sejajarnya matahari, venus dan bumi dalam satu
garis lurus ditinjau dari semua arah dengan venus tepat di tengah–tengah.
Konfigurasi ini sekilas mengingatkan kita pada gerhana matahari, dimana posisi venus
digantikan oleh Bulan. Tetapi, meskipun diameter Bulan 3,5 lebih kecil dari venus,
bulan pada saat gerhana matahari 108 kali lebih dekat ke bumi dibanding venus pada
saat transit venus. Konsekuensinya kita di bumi menyaksikan Bulan seakan–akan
27 kali lebih besar dibanding venus, dimana diameter nampak (apparent diameter)
rata–rata Bulan adalah 30 menit busur sementara venus hanyalah 0,9 menit busur
(1 derajat = 60 menit busur = 3.600 detik busur).
Transit venus 2012 merupakan bagian dari seri transit ketujuh,
dengan ciri–ciri terjadi tatkala Matahari menempati deklinasi5 di sekitar +22
derajat dan right ascension6 di sekitar 5 jam. Tepatnya, puncak transit venus
2012 terjadi tatkala Matahari terletak pada deklinasi +22 derajat 40 menit dan right
ascension 4 jam 58 menit. Pada saat itu matahari berkedudukan di konstelasi
bintang taurus. Transit venus 2012 berlangsung kala jarak bumi dan venus sebesar
43,3 juta km. Pada saat itu venus hanya akan terlihat sebagai bundaran sangat
kecil sebesar 0,97 menit busur (0,016o).
Perbedaan gerhana dengan transit yaitu jika gerhana objek langit
yang menutupi ukurannya cukup besar sehingga secara signifikan mengubah cahaya
objek yang digerhanai. Hilangnya atau berkurangnya cahaya matahari/bulan
seperti itu yang menyebabkan orang dahulu ketakutan bila terjadi gerhana.
Sedangkan transit, bila objek yang menutupi sangat kecil, sehingga objek itu
lewat (transit) tanpa memberikan efek perubahan cahaya yang signifikan. Jadi,
saat terjadi venus transit, tidak perlu dilakukan shalat gerhana
konfigurasi transit
Venus amat berbeda dengan gerhana matahari. Pada gerhana matahari, karena Bulan
mengedari bumi dalam orbit lonjong (ellips) dapat terjadi situasi dimana
gerhana terjadi tatkala Bulan menempati titik terdekat ke Bumi, sehingga
diameter nampak Bulan sama atau sedikit lebih besar dibanding Matahari. Kita
melihatnya sebagai gerhana matahari Total. Sementara jika gerhana terjadi saat
Bulan berada pada titik terjauhnya, diameter nampak Bulan lebih kecil dibanding
matahari dan kita melihatnya sebagai gerhana matahari cincin. Sementara dalam
transit venus, jauhnya jarak bumi ke venus menyebabkan
diameter nampak venus 27 hingga 30 kali lebih kecil dibanding Matahari.
Akibatnya yang terlihat hanyalah bundaran kecil hitam melintas di depan cakram matahari
yang besar.
Fenomena transit venus
ini membuka mata bahwa pengamatan merupakan sumber kekuatan berkembangnya ilmu
pengetahuan utamanya astronomi. Mari kita rayakan
keindahan fenomena astronomi sekaligus anugerah Sang Maha Pencipta. Fenomena langka
yang kerap terjadi secara bertahap dapat menyadarkan masyarakat bahwa di balik
peristiwa itu kehadiran prima causa tidak dapat diabaikan. Prima
causa di sini adalah Tuhan yang menjadikan segala sesuatu dengan mudah
terjadi di alam semesta ini. Karena itu, kehidupan manusia dan alam sekitarnya
tidak lepas dari campur tangan-Nya. Meskipun manusia dan teknologinya mampu
menjawab sejumlah rahasia alam, tetapi manusia tidak bisa menegasikan kehadiran
Tuhan dalam ciptaan-Nya.