Budaya membaca sebenarnya harus digalakan semenjak usia dini, dikarenakan dengan membaca seseorang akan lebih memahami secara detail dari pada sekedar melihat atau melihat televisi (visual). Pola
membaca yang baik adalah selalu meletakkan cara membaca sehat yang baik, berilmu dan mampu mengembangkan daya imajinasi ataupun daya kembang potensi otak, dalam hal ini membaca karya ilmiah, fiksi maupun karya sastra lebih berguna dari pada sekedar membaca bahan bacaan yang kurang memberikan nutrisi otak untuk lebih berkembang.

Bahan bacaan seseorang itu seharusnya banyak mengandung potensi edukasi yang baik dikarenakan banyak sekali bahan bacaan yang berada dimasyarakat kurang membangun, seperti bahan bacaan gossip, porn, atau hanya hiburan yang belum tahu akan sisi kebenarannya, maupun bacaan yang hanya digunakan sebagai propaganda bagi kepentingan golongan tertentu.

Mungkin secara kasat mata membaca bagi orang awam sangat melelahkan mata dibanding dengan cara melihat (visual) tontonan televisi, dikarenakan belum mengetahui atau bahkan masih menggunakan teknik membaca yang masih salah tentang bagaimana cara membaca yang baik dan tidak menjemukan bagi yang membaca, serta tidak cepat merasa bosan terhadap apa yang tengah dibacanya.

Dengan demikian metode mambaca yang baik itu adalah membaca dengan memahami apa yang tengah dibacanya, menyiapkan segala perhatian atau konsentrasi terhadap buku yang tengah dipegang serta keperluan terhadap bahan bacaan bagi kepentingan yang ingin diresapi agar manfaat dari bacaan buku tersebut dapat cepat masuk kedalam memori otak, semisal seorang Ibu yang membutuhkan bagaimana tips-tips memasak yang sehat dan bergizi akan memilih bahan bacaaan yang terkait dengan permasalahan tersebut maupun seorang montir akan lebih nyaman dengan segala bahan bacaan yang terkait serba-serbi otomotif. Intinya bahan bacaan disesuaikan dengan kebutuhan seseorang.

Dengan kondisi yang lingkungan yang baik, tenang serta tidak adanya ganguan dari orang lain jauh sangat membantu terhadap memasukkan materi bacaan kedalam otak kita ditemani dengan secangkir kopi atau teh hangat semakin menjadikan kita mudah berkonsentrasi karena kopi membantu untuk ketahanan mata agar tidak cepat lelah.

Dan juga telah kita tahu sejak kecil bahwa membaca yang benar itu adalah dalam posisi duduk, tidak berbaring yang akan menjadikan mata cepat lelah, serta jarak mata dengan bahan bacaan kira-kira 30 cm tergantung dari berapa jarak yang kita butuhkan, karena setiap orang berbeda dari segi jarak baca, karena ada potensi seseorang terkena kelainan mata mulai dari mata minus dan mata plus, maupun silinder.

Memulai membaca diusahakan dengan pendahulaun dan daftar isi agar otak kita mulai siap dengan materi yang akan kita baca dan juga agar memori tidak cepat hilang usahakan jangan mencampur-campur bahan bacaan, misalnya dari buku A kita belum memahani secara keseluruhan sudah berpindah kepada buku B, pola seperti itu akan menyulitkan proses memori pada otak kita. Dan apabila kita sudah memahami apa kandungan bahan bacaan tersebut, buatlah note atau catatan kecil pada selembar kertas, usahakan jangan sampai mengaris bawahi pada buku karena akan mengakibatkan buku menjadi kurang enak dipandang setelahnya, dan jangan sampai kita melipat bahan bacaan jika kita masih di halaman tengah, karena dengan lipatan akan menjadikan lekukan bekas buku dan kurang rapi, tetapi buatlah kertas kecil sebagai pembatas buku.

Dengan membaca seseorang akan memiliki dunia jauh lebih luas dan mampu mengetahui sisi-sisi lain dunia walaupun berada jauh dari kita, dan dengan membaca kita akan mengetahui pengalaman-pengalaman seseorang dengan demikian kita mampu menyerap pengalaman tersebut (posistif) kedalam kehidupan kita, dan dengan membaca kita merasa mudah untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah kita jalani.
Sumber : http://rufadi.blogspot.com/2011/11/pola-membaca-yang-sehat.html